Maraknya kasus kehilangan anak remaja putri yang diduga diculik oleh kenalan dari situs jejaring sosial facebook dinilai bisa mengarah ke adanya sindikat perdagangan anak untuk ekploitasi seksual.
Sekretaris jenderal komisi nasional perlindungan anak, Arist Merdeka Sirait menyatakan bahwa hal itu sangat mungkin terjadi mengingat adanya kesamaan modus dalam setiap kasus yang terungkap belakangan ini. "Kami dari Komnas Anak merasa perlu menghimbau pihak penyidik untuk melihat adanya kemungkinan itu," katanya di kantor Komnas, Jakarta, Sabtu (13/2).
Arist menyatakan dugaan itu datang setelah melihat adanya kesamaan antara kasus penculikan remaja asal Tangerang, Nunik (bukan nama sebenarnya) dengan kasus hilangnya siswa SMUN 22 Surabaya, Abelina T. Napitupulu.
Kesamaan itu dilihat dari latar belakang orang yang diduga menculik mereka berdua setelah melalui kontak beberapa lama lewat dunia maya menggunakan situs jejaring sosial.
Arist menyatakan Febriari Iryana alias Ari Power yang sudah ditetapkan sebagai tersangka penculikan oleh Kepolisian Daerah Banten dianggap memiliki kesamaan karakter dengan JJ alias Januar yang membawa Abelina ke Jakarta pada Sabtu pekan lalu. "Keduanya sama-sama tak berpenghasilan dan sama-sama mempunyai kelompok yang biasa berkumpul di sebuah warnet tertentu," katanya.
Berbeda dengan Ari Power, JJ sampai saat ini belum bisa ditetapkan sebagai tersangka. Binsar Napitupulu, ayah Abelina baru akan melaporkan JJ ke Mapolda Metro Jaya, Minggu (14/2). "Saya akan melaporkan dengan tuduhan penculikan," kata Binsar. |
0 komentar:
Posting Komentar