Saya sering dijuluki sama teman-teman sebagai si pelit karena selalu berhitung dalam mengeluarkan uang. Bagi saya julukan itu tidak membuat tersinggung atau membuat tidak enak….mau diapakan memang kenyataannya seperti itu dan pandangan orang sah-sah saja.
Yang ingin disampaikan adalah mengapa mengambil sikap seperti itu. Karena dari kecil mengalami kehidupan yang sulit dimana untuk mendapatkan sesuatu yang harus dibarter dengan uang atau asset lainnya tentu terbiasa menahan suatu keinginan dan berpikir bagaimana cara mendapatkannya. Kondisi ini diperparah setelah lulus sekolah malah kerja di perbankan padahal sekolah ambil jurusan teknik. Nah loh…cocok deh kebiasaan dari kecil dan keseharian pekerjaan yang memang salah satu aktifitasnya menghitung cost dan benefit.
Hemat dan pelit memang beda tipis….malah kadang tidak dapat dibedakan, tapi kalau kita pikirkan lebih jauh akan jelas apa yang membedakannya. Konsep dasarnya adalah : Hemat adalah mengeluarkan asset (dapat berupa uang atas barang) sesuai dengan kebutuhannya. Pelit adalah meskipun membutuhkan berusaha sekuat tenaga agar tidak keluar asset sedikitpun. Untuk mempermudah dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut sikap ini hemat atau pelit :
Contoh 1
Seseorang membutuhkan sarana komunikasi (handphone) dalam menunjang pekerjaannya. Kebutuhannya hanya untuk menelepon/menerima telepon dan sms saja. Pada saat mau membeli handphone, dia memutuskan membeli barang yang standar saja tanpa fitur internet atau apapun. Sikap orang ini hemat atau pelit ? ……….jawabannya hemat
Contoh 2
Ternyata pekerjaannya memerlukan dia aktif untuk mencari informasi atau relasinya banyak yang memakai blackberry, tapi dia tetap membeli handphone yang standar saja….sikap ini masuk kategori pelit.
Dari 2 contoh diatas akan terlihat perbedaan antara hemat dan pelit, meskipun jika kita berada dikalangan orang yang boros…maka katergori kita menjadi pelit padahal maksudnya berhemat.
Maksud dari tulisan ini adalah mengajak kita untuk hidup hemat karena ada pepatah hemat pangkal kaya…..sampai saat ini tidak pernah dengar pepatah pelit pangkal kaya heheheheheh. Setelah kaya, maka semakin banyak yang dapat kita bagikan buat orang lain (orang tua, saudara atau orang-orang yang kurang beruntung). Jadi berhemat ujungnya agar dapat memberikan sedekah lebih banyak….kalau kita sudah berlebih tapi masuk enggan membantu orang lain yang membutuhkan maka kategorinya pelit. heheheheee..
0 komentar:
Posting Komentar